BLOG TERBARU: buyungf.wordpress.com

Senin, 08 Desember 2014

Problema Morfologis dalam Bahasa Indonesia (Masnur Muslich, 2008)


1. Problema akibat bentukan baru
Contoh:
"mem-ber-henti-kan" (prefiks-prefiks-kata dasar-sufiks)
"mempertahankan" (prefiks-prefiks-kata dasar-sufiks)
"duniawi" (berakhiran -wi)
"indrawi" (berakhiran -wi)
"badani" (berakhiran -i)
"insani" (berakhiran -i)
"kompanisasi (berakhiran -isasi)

contoh-contoh di atas merupakan bentukan baru (kata baru) dengan kebaruan yang dijelaskan pada teks yang di dalam kurung.



2. Problema akibat kontaminasi atau kerancuan
Contoh:
"diperlebarkan" (dilebarkan + diperlebar => diperlebarkan)
"dipelajarkan" (dipelajari + diajarkan => dipelajarkan)

contoh-contoh di atas merupakan kontaminasi dari dua kata menjadi kata baru. seharusnya kita memilih salah satu saja dari kata misalnya: "dilebarkan" saja atau "diperlebar" saja.


3. Problema akibat unsur serapan
Contoh:
"data-data" (bentuk tunggal data yaitu datum)
"para alumni" (alumni sudah bermakna banyak)


4. Problema akibat analogi (bentuk baru berdasarkan bentuk lama)
Contoh:
"ketidakadilan" (kata tersebut sudah ada sejak lama dalam Bahasa Indonesia)
"ketidakberesan" (kata baru yang mengikuti konsep lama dari kata "ketidakadilan") "altenatif" => "alternasi" juga mengikuti konsep dari kata "produktif" => produksi


5. Problema akibat perlakuan kluster
Contoh:
"memprogram" atau "memerogram"
"mentransfer" atau "meneransfer"
"mengkritik" atau "mengeritik"

nb: kluster adalah gabungan konsonan dalam satu suku kata.


6. Problema akibat proses morfologis bentuk serapan
Contoh:
"menerjemahkan" atau "menterjemahkan"
"memarkir" atau "memparkir"
"menelepon" atau "mentelepon"

sebetulnya dalam KBBI sudah dijelaskan bahwa aturan yang benar adalah "menerjemahkan", "memarkir", dan "menelepon". Tapi masih ada saja seseorang yang mnggunakan kata "menterjemahkan, dll.


7. Problema akibat perlakuan bentuk majemuk
Contoh:
"menyebarluaskan" atau "menyebarkan luas"
"kewarganegaraan" atau "kewargaan negara"

keduanya sering digunakan.


Demikianlah "Proglema Morfologis dalam Bahasa Indonesia" yang diambil dari buku Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tata Bahasa Deskriptif karya Masnur Muslich, 2008.

 Semoga Bermanfaat! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar